Jumat, 18 September 2015

Naqoyqatsi Review

Naqoyqatsi ini sebenernya banyak yang udah ngasih kritik, dan kebanyakan feedback mereka ngebuat gw bener-bener ngubah rencana cerita jadi bener-bener baru dan dalam biar gak ngecewain ekspetasi mereka. Seperti komentar di Line yang ngebuat gw langsung mencoba mengurangi beberapa rancangan plot untuk bisa segera pindah setting yang menurut mereka mulai menjemukan, atau komentar beta reader merangkap editor gw yang ngebuat gw banting stir cerita (yang gw bener-bener syukurin sekarang), dari temen soal konten gore yang bikin dia gak nyaman, dan dari komentar kaskus tentang riset dan sebagainya yang ngebuat gw gak bisa main-main lagi soal setting karena immersion pembaca yang kabur dari cerita. 

Tapi feedback mereka gak pernah utuh sebenernya, cuman satu kalimat, atau ngekomentarin satu chapter, dan gw gak pernah sekalipun ngedapetin feedback yang menyeluruh dari pencapaian 12 chapter ini. Sedikit curhat juga, chapter-chapter baru kini kebanyakan cuman dapet komentar up, up, dan up yang ngebuat gw mungkin sedikit terlena dan teledor soal kelemahan gw dalam ngebuat cerita, dan dalam hal ini gw sadar : Feedback mengarahkanmu menuju masterpiecemu. It's important, mau itu tamparan berupa kritik pedas dan semacamnya. 

Tapi pada akhirnya cerita Naqoyqatsi ini dapet review dari blog : http://hittori-yudo.blogspot.co.id/2015/09/naqoyqatsi-review.html (Thx mas Liyando Hermawan Hasibuan), dan emm, oke, review ini gak seistimewa itu juga, karena gw yang nyuruh dia review hehe.  Jadi dia buat thread di Line (Grup light novel indonesia) yang nanya siapa aja yang mau direview dan gw komen, dan setelah beberapa bulan setelah dia review semua cerita (Ya, gw salut betapa niatnya penulis) baru kali ini dia review. 

So he's volunteer to read it because i tell him to, so.. probably he not gonna see deep look inside it? we'll see.

Tapi gw bener-bener berterima kasih ke mas Liyando karena tujuannya review ini untuk alasan marketing biar nambah pembaca,  karena gw pikir cerita yang sudah berchapter-chapter tanpa adanya jaminan kualitas seperti review bakalan minim banget pembaca baru.  


Untuk tulisan, coba langsung gw kutip aja disini : 

"Kali ini setengah mengatuk saya membawakan Review dari Naqoyqatsi dari Reza Prtama Nugraha. Sepertinya ini akan masuk dalam tahap List di tempat saya. Maaf karena begitu lama tidak pos tentang Review berhubung karena sibuk dan beberapa hari sibuk nulis juga.

Untuk Review pertama kita akan lihat dari judul dulu deh, judul Naqoyqatsi judul yang jarang ditemui tapi rasanya saya pernah liat disuatu film dan dicari di google ternyata judulnya memang sama. Entah ini sengaja atau tidak judul ini cukup menganggu saya selama membaca LN karena terbilang cukup unik.

Pertama kali baca chapter pertama kita akan disuguhi dialog yang cukup rumit untuk dicerna, banyak sekali plot twist yang di dapat dan entah apa yang dinginkan penulis yang pada akhirnya saya hanya bisa bilang “ini rumit kenapa tidak dipermudah” tapi kembali lagi kepada pembaca yang menyukainya, saya tidak punya hak untuk mengkritik isi dalam LN ini.

Tidak seperti Slice of life yang sering diganduring penulis LN. Naqoygqasti sepertinya mengikuti jalur baru dengan menggabungkan twist peradaban pertengahan ditambah bumbu sihir, LN ini kurasa akan sangat baik jika penulisan tidak diperumit dengan plot kembali ke masa lalu atau melihat masa depan yang dsebabkan suatu kekuatan

Reza Pratama Nugraha seperti membawa sebuah angin segar dalam dunia LN,  sebuah serial yang membawa twist yang banyak. Pertama kalinya saya membaca LN seperti ini dan harus ngulang beberapa kali karena membaca di tempat ramai. Pada akhirnya saya sadar LN ini terlalu rumit untuk bagian awal saja.

Dalam hal penulisan, hanya sedikit typo yang saya dapatkan, mungkin sebelum membuat pos sudah di cek terlebih dahulu. Soal Lushan aku suka cara pemikiran dia yang selalu berubah – ubah. Karena manusia kan subjektif jadi Lushan mewakili itu juga jika dihadapan dengan sebuah argumen berbeda.

Jangan khawatir tentang chapter LN ini sudah memiliki 12 chapter aku yakin kalian akan terpuaskan dengan plot yang menarik tadi. Karena sudut pandang orang pertama, LN ini akan banyak berbicara sendiri atau istilah katanya monolog, jadi jangan heran jika dialognya singkat saja.

Pada akhirnya saya hanya bisa menyarankan saja, maaf jika menyinggung penulis sampai bertemu lagi di LN Review berikutnya."

It's short, macam review koran kompas, tanpa pedalaman elemen-elemen (pacing, plot, character, setting, simbolist, and another shit like that), dan sebagainya yang gw yah.. pikir normalnya orang disuruh review hehe. So gw mau sedikit respon beberapa point yang dia sebut, sekaligus jadi koreksi untuk diri gw juga :

"Untuk Review pertama kita akan lihat dari judul dulu deh, judul Naqoyqatsi judul yang jarang ditemui tapi rasanya saya pernah liat disuatu film dan dicari di google ternyata judulnya memang sama. Entah ini sengaja atau tidak judul ini cukup menganggu saya selama membaca LN karena terbilang cukup unik."

Untuk judul memang gw ngambil dari film Godfrey Reggio (Well, i think i cannot recommend you to watch it), dan film ini jadi inspirasi pesan moral yang ingin gw bawakan di novel ini, jadi gw pake judulnya yang merupakan gambaran atau simbolis dari pesan tersebut. 

Gw pikir judul yah harus menarik dan unik memang, tapi awal make judul ini gak ada alasan istimewa kecuali alesan di atas. 

"Pertama kali baca chapter pertama kita akan disuguhi dialog yang cukup rumit untuk dicerna, banyak sekali plot twist yang di dapat dan entah apa yang dinginkan penulis yang pada akhirnya saya hanya bisa bilang “ini rumit kenapa tidak dipermudah” tapi kembali lagi kepada pembaca yang menyukainya, saya tidak punya hak untuk mengkritik isi dalam LN ini."

Untuk twist, gw gak naro sama sekali twist sebenernya, mungkin adegan shocking, atau konsep perbandingan masa lalu dan masa depan di chapter 1? atau moment ngereveal how the magic works? it's not really twist, well, i think. Karena ini gw jadi pengen nanya ke pembuat review, bagian plot mana yang dia anggap sebagai twist karena penulis (gw) kayaknya gak sengaja bikin banyak plot twist yang bikin pembaca gak nyaman.. (gw bahkan gak tahu cara bikin twist huhu).

Soal kerumitan plot, mungkin karena reveal misteri terus menerus, atau setting, atau.. oke, mungkin gw butuh feedback lebih untuk tahu flaw bagian mana yang bikin cerita ini jadi complicated, tapi ini pendapat yang lumayan bagus karena gw sendiri kayaknya keasikan bikin cerita tanpa tahu ada elemen plot yang bikin complicated, karena satu-satunya yang baru gw sadarin complicated : Settingnya.

"Tidak seperti Slice of life yang sering diganduring penulis LN. Naqoygqasti sepertinya mengikuti jalur baru dengan menggabungkan twist peradaban pertengahan ditambah bumbu sihir, LN ini kurasa akan sangat baik jika penulisan tidak diperumit dengan plot kembali ke masa lalu atau melihat masa depan yang dsebabkan suatu kekuatan"

Melihat masa depan.. Mungkin maksudnya flashback kali yah? Plot kembali ke masa lalu ini sebenernya inti konsepan awal Naqoyqatsi yang bikin beda dan banyaknya potensi yang bisa dibentuk dari premis ini (pada saat itu, sekarang ada manga populer yang premisnya sama). Karena esensi dari plot, gw gak bisa komentar apa-apa soal ini, tapi mungkin jadi pesan gw untuk stop ngerumitin ceritanya, ini masih 12 chapter soalnya juga, belum world buildingnya.

"Dalam hal penulisan, hanya sedikit typo yang saya dapatkan, mungkin sebelum membuat pos sudah di cek terlebih dahulu. Soal Lushan aku suka cara pemikiran dia yang selalu berubah – ubah. Karena manusia kan subjektif jadi Lushan mewakili itu juga jika dihadapan dengan sebuah argumen berbeda."

Ini harusnya jadi negatif, kalo apa yang gw inginin perkembangan karakter diaggap pemikiran yang selalu berubah-rubah namanya inkosistensi, dully noted. Untuk sedikit typo, emm, ini kayaknya kelebihan. Well, gw punya Beta Reader, yah special mention aja : Donny Rifqi yang siap mengkoreksi setiap tulisan sekaligus jadi guru EYD wkwk, thx banget :D.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Well, that's it. Gw sekali terima kasih banget sama reviewnya, udah capek-capek baca 12 chapter panjang gw untuk bikin review (pendek) ini.  Yah gw pikir sepertinya review ini lebih ke arah positif, ada beberapa point yang jadi bahan koreksi, dan semoga di Line pembacanya semakin banyak yang mau ngecek karya gw (yah gak dibaca juga tetep lanjut nulis sih) :') 

PS : Btw karena banyak elemen cerita yang sepertinya gak kena  (i dumbed down the content after all, huhuhu..), rencananya gw mau buat behind the scene naqoyqatsi yang ngebicarain message di film Naqoyqatsinya (Life as war) Godfrey Reggio, karakter2 yang nginspirasi pembuatan Naqoyqatsi, pesan tentang kekerasan, surrealism, beberapa referensi mahabrata, moralitas, budaya Dynasty Tang yang gw pake, dll yang kayaknya bakal menarik banget untuk dibahas, 

Btw, thx guys for reading, until next time :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar